• Tim peneliti ICARUS pimpinan Carlo Rubia yang melakukan eksperimen ulang tentang neutrino menemukan bahwa neutrino bergerak tak lebih cepat dari kecepatan cahaya.
  • Perjalanan ribuan mil selalu dimulai dari langkah pertama
 ~ Pepatah China ~

 Apa yang membedakan seorang awam dengan pembuat sejarah? Bukan harta kekayaan.
  • Ada berita terbaru nih dari OPERA yang sungguh mengejutkan banyak ilmuan.
 Teman-teman mungkin sudah mengetahui Kolaborasi OPERA, sebuah eksperimen yang mempelajari berkas neutrino yang dikirimkan dari CERN ke Laboratorium Gran Sasso di Italia.
  • APA ITU SPEKTROSKOP?
 Spektroskop adalah alat untuk melihat spektrum cahaya.

Minggu, 09 Januari 2011

'Percobaan' galileo

Apakah benda yang lebih berat akan jatuh lebih cepat daripada benda yang lebih ringan?

Mungkin untuk kita itu pernyataan yang sudah jelas terlihat salah. Mengapa? Karena di sekolah kita diajari kalau percepatan gravitasi itu sama untuk semua benda, sehingga percepatan jatuh benda yang jatuh bebas tidak bergantung pada massanya. Jadi kalau 1 kg beras dan 10 kg beras dijatuhkan dari ketinggian yg sama maka akan sampai ke tanah dalam waktu yg sama. Pernyataan yang notabene telah dibuktikan benar oleh eksperimen Galileo.



Seperti apakah eksperimen Galileo ini? Apakah dia naik ke menara Pisa, kemudian menjatuhkan barang-barang yg berbeda beratnya? Tentunya tidak. Selain gravitasi, gesekan udara dan banyak faktor juga mempengaruhi percepatan jatuh benda. Jadi bisa saja besi jatuh lebih cepat dari kapas.


Lalu seperti apa eksperimen Galileo yang berhasil membantah pemikiran lama bahwa benda berat akan jatuh lebih cepat daripada benda ringan? Sebenarnya galileo TIDAK MELAKUKAN EKSPERIMEN LANGSUNG. Beliau melakukan apa yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai “Thought experiment”, mari kita terjemahkan sebagai ‘eksperimen bayangan’.

Beliau melakukan eksperimen hanya di dalam kepala dan dengan eksperimen bayangan tersebut beliau bisa membantah pemikiran lama itu. Eksperimennya kurang lebih sebagai berikut.


Jika ada dua benda dengan massa yang berbeda, menurut asumsi lama, benda yang lebih berat akan jatuh lebih cepat dari yang ringan. Bila kita gabung kedua benda tersebut, maka benda yang lebih berat akan menarik benda yang lebih ringan, sehingga benda yang ringan akan jatuh lebih cepat daripada kalau dia sendiri. Sementara itu, benda yang lebih berat akan terhambat oleh benda yang ringan sehingga akan bergerak lebih lambat daripada kalau dia jatuh sendiri, sehingga gabungan kedua benda itu akan jatuh lebih lambat daripada kalau benda berat jatuh sendiri dan lebih cepat daripada kalau benda ringan jatuh sendiri. Padahal benda hasil gabungan kedua benda tersebut jelas lebih berat dari masing-masing benda. Jadi menurut asumsi lama seharusnya gabungan tersebut akan jatuh lebih cepat dari kedua benda itu.

Sebentar!
Bagaimana mungkin dengan asumsi yang ‘dianggap benar’ didapatkan dua hasil yang berbeda?

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa asumsi lama bahwa benda berat akan jatuh lebih cepat daripada benda ringan itu salah. Hasil yang benar hanya diperoleh jika diasumsikan benda yang berat (massanya lebih besar) akan jatuh bersamaan dengan benda ringan.

Di kutip dari tulisan Adam Badra Cahaya, Mahasiswa Fisika di Tohoku University

1 komentar:

  1. Trims infonya, saya baru dengar..

    Thought experiment, kalau di kampus saya lebih dikenal sebagai gedankenexperiment, memang sangat diperlukan oleh fisikawan. Terutama di Indonesia, di mana fasilitas untuk bereksperimen kurang mendukung..

    BalasHapus